Voltage Divide Bias Configuration

[menuju akhir]

1. Tujuan [kembali]

a. Mengetahui apa itu voltage-divider bias
b. Mengetahui rangkaian dari voltage-divider bias
c. Mampu menghitung arus, tegangan dan hambatan dari komponen voltage-divider bias
d. Mengetahui fungsi dari voltage-divider bias 

2. Alat dan Bahan [kembali]

ALAT

a. Baterai : berfungsi sebagai sumber energi listrik yang nanti dialirkan dalam rangkaian listrik.



b. Osiloskop : berfungsi untuk memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari.


    

BAHAN 

a. Resistor : berfungsi sebagai penahan tegangan dan arus.


Cara membaca nilai resistor:



b. Transistor : berfungsi sebagai amplifier (penguat).



c. Kapasitor : berfungsi sebagai penyimpan arus atau tegangan listrik.


      


d. Ground : berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi atau tanah saat terjadi kebocoran isolasi atau percikan api pada konsleting.



3. Dasar Teori [kembali]

 Konfigurasi selanjutnya yang akan dianalisis adalah jaringan bias pembagi tegangan pada Gambar 8.7. Ingat bahwa nama konfigurasi adalah hasil dari bias pembagi tegangan di sisi input untuk menentukan level dc VB.


Mengganti rangkaian ekuivalen kembali akan menghasilkan jaringan Gambar 8.8. Perhatikan tidak adanya RE karena efek pemendekan impedansi rendah dari kapasitor bypass, CE. Yaitu, pada frekuensi (atau frekuensi) operasi, reaktansi kapasitor sangat kecil dibandingkan dengan RE sehingga diperlakukan sebagai hubungan pendek pada RE. Ketika VCC diatur ke nol, ia menempatkan salah satu ujung R1 dan RC pada potensial tanah seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8.8. Selain itu, perhatikan bahwa R1 dan R2 tetap menjadi bagian dari sirkuit input sedangkan RC adalah bagian dari sirkuit output. Kombinasi paralel R1 dan R2 didefinisikan oleh :

Zi: Dari Gambar 8.8,

Zo: Dari Gambar 8.8 dengan Vi diatur ke 0 V yang menghasilkan Ib 0 A dan Ib 0 mA,

Jika ro = 10RC
Av: Karena RC dan ro paralel,


yang akan Anda perhatikan adalah duplikat tepat dari persamaan yang diperoleh untuk bias tetap konfigurasi.

Untuk ro = 10RC


Ai: Karena jaringan Gambar 8.8 sangat mirip dengan Gambar 8.3 kecuali untuk fakta bahwa R=R1 R2=RB, persamaan untuk gain saat ini akan memiliki format yang sama dengan Persamaan. (8.7). Itu adalah,


Untuk ro = 10RC 


Dan jika R = 10ßre,





4. Rangkaian [kembali]

RANGKAIAN 4.28


RANGKAIAN 4.30


RANGKAIAN 4.31


RANGKAIAN 4.32


RANGKAIAN 4.33


RANGKAIAN 4.34


RANGKAIAN 4.36


5. Percobaan [kembali]

A. Langkah - langkah Percobaan

  • Untuk membuat rangkaian ini, pertama, siapkan semua alat dan bahan yang bersangkutan, di ambil dari library proteus
  • Letakkan semua alat dan bahan sesuai dengan posisi dimana alat dan bahan terletak.
  • Tepatkan posisi letak nya dengan gambar rangkaian
  • Selanjutnya, hubungkan semua alat dan bahan menjadi suatu rangkaian yang utuh 
  • Lalu mencoba menjalankan rangkaian , jika tidak terjadi error, maka rangkaian akan berfungsi yang berarti rangkaian bekerja

B. Prinsip Kerja

    Di sini jaringan pembagi tegangan digunakan untuk membiaskan konfigurasi transistor emitor umum untuk stabilitas. Nama konfigurasi bias ini berasal dari fakta bahwa dua resistor RB1 dan RB2 membentuk pembagi tegangan atau jaringan pembagi tegangan di catu daya dengan persimpangan titik pusat yang terhubung ke terminal basis transistor seperti yang ditunjukkan pada Gambar.


Bias pembagi tegangan ini adalah metode transistor biasing yang paling banyak digunakan. Dioda emitor dari transistor bias maju oleh tegangan yang dikembangkan melintasi resistor RB2. Selanjutnya, rangkaian pembagi tegangan membuat rangkaian transistor kebal terhadap perubahan beta karena tegangan bias yang diatur pada terminal basis, emitor, dan kolektor transistor tidak bergantung pada nilai rangkaian eksternal.

6. Video, Example, Problem, Pilihan Ganda [kembali]

  •  Video Simulasi
          1. Rangkaian 4.28 

        2. Rangkaian 4.30 



       3. Rangkaian 4.31 


        4. Rangkaian 4.32 



        5. Rangkaian 4.33 


        6. Rangkaian 4.34 

        7. Rankaian 4.35


 

        8. Rangkaian 4.36 



        9. Rangkaian 4.37 



a. Soal
       
       Gambar garis beban dc untuk gambar 2.Dimanakah titik Q?



          Jawaban
Jika transistor beroperasi dalam daerah titik sumbat (cutoff), semua tegangan catu muncul pada terminal kolektor – emitter, memberikan
VCE (cutoff) = VCC = 30 V


Gambar 3 menunjukkan garis beban dc

Tegangan pada resistor basis 10 KΩ adalah 10 V (gunakan teorema pembagi tegangan ). Jatuh tegangan dioda emitter 0,7 V, yang meninggalkan tegangan 9,3 V pada resistor emitter RE. Jadi 


Karena alpha dc mendekati satu,
IC = IE = 1,86 mA
Tegangan kolektor – emitter adalah
VCE = VCC – IC(RC + RE) = 30 – 1,86(0,001)9000

= 13,3 V

Mengingat garis beban gambar 4.16 dan titik - Q yang ditentukan, tentukan nilai VCC, RC, dan RB yaang diperlukan untuk konfigurasi bias tetap. 

Jawab :




7. Download File [kembali]

HTML [unduh]

File Rangkaian [download]

Video
Datasheet Resistor [unduh]
Datasheet Transistor [unduh]
Datasheet Kapasitor [unduh]

[menuju awal]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Akhir Non Inverting Adder Amplifier

Laporan Akhir Inverting Adder Amplifier